Apa itu Transpirasi?

Gambar terkait
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangna tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui stomata. Dalam bukunya, Loveless (1991) juga menyatakan ada dua tipe transpirasi yaitu :
1)      Transpirasi Kutikula.
Adalah evaporasi air yang tejadi secara langsung melalui kutikula epidermis. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melaui stomata.
2)      Transpirasi Stomata
Sel-sel mesofil daun tidak tersusun rapat, tetapi diantara sel-sel tersebut terdapat ruang-ruang udara yang dikelilingi oleh dinding-dinding sel mesofil yang jenuh air. Air menguap dari dinding-dinding basah ini ke ruang-ruang antar sel, dan uap air kemudian berdifusi melalui stomata dari ruang-ruang antar sel ke athmosfer di luar. Sehingga dalam kondisi normal evaporasi membuat ruang-ruang itu selali jenuh uap air. Asalkan stomata terbuka, difusi uap air ke athmosfer pasti terjadi kecualibila atmosfer itu sendiri sama-sama lembap.
A. Kondisi Yang Mempengaruhi Laju Transpirasi
Dalam bukunya Loveless (1991) menuliskan, oleh karena transpirasi melibatkan difusi uap air dari ruang-ruang antar sel ke udara melalui stomata, maka laju transpirasi akan bergantung pada:
1.      Tahanan jalur yang dilalui terhadap molekul-molekul uap air yang berdifusi,   dan
2.      Perbedaan konsentrasi antara uap air di dalam dan di luar daun, yaitu ketajaman gradasi difusi.
Bila stomata terbuka dan karena itu tahanan minimal, laju transpirasi dipengaruhi oleh sembarang faktor yang mempengaruhi ketajaman gradasi difusi antara ruang antarsel dan athmosfer. Bila stomata terbuka, laju transpirasi bergantung kepada perbedaan antara tekanan uap udara jenuh di dalam daun dan tekanan uap udara di luar daun. Bila faktor-faktor lain sama, semakin rendah tekanan uap dalam udara luar semakin cepat transpirasi terjadi
B. Proses-proses transpirasi
1)  Evaporasi air dari dinding sel ke ruang antar sel yang ada dalam daun. Proses ini    akan terus berlangsung sampai rongga antar sel jenuh dengan uap air. Sel-sel yang menguapkan air ke rongga antar sel akan kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Pada tahap inilah air yang diserap oleh akar akan dibawa naik melalui pembuluh xylem sampai bagian daun.

2) Difusi air dari ruang antar sel ke atmosfer melalui stomata, kutikula ataupun lentisel.
Di samping mengeluarkan air dalam bentuk uap air, tumbuhan dapat pula mengeluarkan air dalam bentuk tetesan air yang prosesnya disebut gutasi dengan melalui alat yang disebut hidatoda, yaitu yaitu suatu lubang yang terdapat pada ujung urat daun yang sering kita jumpai pada spesies tumbuhan tertentu.

C. Manfaat Transpirasi
Bagi tumbuhan, transpirasi yang berlangsung memberikan beberapa manfaat, antara lain :
1) Menyebabkan terjadinya daya isap daun sehingga terjadi transport air di batang.
2) Membantu penyerapan air dan zat hara oleh akar.
3) Mengurangi air yang terserap secara berlebihan.
4) Mempertahankan temperature yang sesuai untuk daun.
5) Mengatur fotosintesis dengan menbuka dan meututupnya stomata.

untuk mekanismenya bisa di klik disini


Comments

Popular posts from this blog

Penyerapan Air Oleh Tanaman

Mekanisme Transpirasi dan Adaptasi Tanaman Terhadap Kekurangan Air

Faktor Pengendali Iklim Beserta Penjelasannya