Organisme Tanah Berfokus Pada Cacing Tanah
Tanah (bahasa
Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang
tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi
semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan
hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan
tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian
besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Ilmu yang
mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Profil Tanah
Organisme tanah memperbaiki struktur tanah
Bahan sekresi dari organisme
tanah dapat mengikat partikel-partikel tanah menjadi agregate yang lebih besar.
Contohnya, bakteri mengeluarkan kotoran yang berbentuk dan bersifat seperti
perekat (organic gum). Jamur-jamuran memproduksi bahan berupa benang-benang
halus yang disebut hifa. Zat perekat dari bakteri dan hifa jamur dapat mengikat
partikel-partikel tanah secara kuat sehingga agregate tanah yang besar pun
tidak mudah pecah walaupun basah. Agregate tanah yang besar tersebut dapat
menyimpan air tanah dalam pori-pori halus di antara partikel-partikel tanah
untuk digunakan oleh tanaman. Dalam keadaan air berlebihan, air dapat dengan
mudah mengalir keluar melalui pori-pori besar diantara agregate–agregate tanah
yang besar.
Organisme tanah yang lebih besar
dapat memperbaiki struktur tanah dengan cara membuat saluran-saluran
(lubang-lubang) di dalam tanah (contohnya lubang cacing), dan membantu
mengaduk-aduk dan mencampur baurkan partikel-partikel tanah, sehingga aerasi (aliran
udara) tanah menjadi lebih baik. Pembuatan saluran-saluran dan lubang-lubang
ini memperbaiki infiltrasi dan pergerakan air didalam tanah, serta drainase.
Struktur tanah (Sumber: http://www.nanik.al-unib.net/2011/02/struktur-tanah/ ….. diunduh 26/5/2011)
Genesis struktur tanah (Sumber:
http://ghort.nl/images/thumbs/korrelstruct.jpg
Lalu Pembahasan ekologi tanah tidak
lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu
faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan,
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan
erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi,
komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem
yang menunjukkan kesatuan. Dan salah satu factor biotik yang mempengaruhi
ekologi tanah adalah cacing tanah.
Sebelum masuk ke
pengaruh cacing dalam ekologi tanah kita bahas dulu tentang organisme tanah
Organisme Tanah.
Organisme tanah atau
disebut juga biota tanah merupakan semua makhluk hidup baik hewan (fauna)
maupun tumbuhan (flora) yang seluruh atau sebagian dari fase hidupnya berada
dalam sistem tanah.
Pengelompokan
Organisme Tanah
Ada beberapa jenis organisme tanah,
diantaranya adalah:
1. Pemecah
bahan organik seperti slaters (spesies Isopoda), tungau (mites), kumbang, dan
collembola yang memecah-mecah bahan organic yang besar menjadi bagian-bagian
kecil.
2. Pembusuk
(decomposer) bahan organik seperti jamur dan bakteri yang memecahkan
bahan-bahan cellular.
3. Organisme
bersimbiosis hidup pada/di dalam akar tanaman dan membantu tanaman untuk
mendapatkan hara dari dalam tanah. Mycorrhiza bersimbiosis dengan tanaman dan
membantu tanaman untuk mendapatkan hara posfor, sedangkan rhizobium membantu tanaman
untuk mendapatkan nitrogen.
4.
Pengikat hara yang hidup bebas seperti alga dan
azotobakter mengikat hara di dalam tanah.
- Pembangun struktur
tanah seperti akar tanaman, cacing tanah, ulat-ulat, dan jamur semuanya
membantu mengikat partikel-partikel tanah sehingga struktur tanah menjadi
stabil dan tahan terhadap erosi.
- Patogen seperti jenis
jamur tertentu, bakteri dan nematoda dapat menyerang jaringan tanaman
Predator atau pemangsa,
termasuk protozoa, nematoda parasite dan jenis jamur tertentu, semuanya
memangsa organisme tanah yang lain sebsagai sumber makanan mereka.
Occupant / penghuni
adalah jenis organisme tanah yang menggunakan tanah sebagai tempat tinggal
sementara pada tahap siklus hidup tertentu, seperti ulat (larvae) dan telur
cacing.
Berdasarkan
peranannya,
organisme tanah dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: (a) organisme yang
menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, (b) organisme yang
merugikan tanaman, dan (c) organisme yang tidak menguntungkan dan tidak
merugikan. Contoh organisme tanah yang menguntungkan:
1.
Organisme tanah yang dapat menyumbangkan nitrogen ke tanah dan tanaman, yaitu:
bakteri pemfiksasi nitrogen (Rhizobium, Azosphirillum, Azotobacter,
dll),
2. Organisme tanah yang dapat melarutkan fosfat,
yaitu: bakteri pelarut fosfat (Pseudomonas) dan fungi pelarut fosfat,
3. Organisme tanah yang dapat meningkatkan
ketersediaan hara bagi tanaman, yaitu: cacing tanah.
Salah satu organisme tanah yang umum dijumpai adalah cacing tanah. Cacing tanah mempunyai arti penting bagi lahan
pertanian. Lahan yang banyak mengandung cacing tanah akan menjadi subur. Cacing tanah juga dapat menigkatkan daya serap
air permukaan. Secara singkat dapat dikatakan cacing tanah berperan memperbaiki dan
memper-tahankan struktur tanah
agar tetap gembur. Biota tanah
lain yang umum dijumpai adalah Arthropoda. Arthropoda merupakan fauna tanah yang macam dan jumlahnya cukup
banyak, yang paling menonjol adalah springtail dan kutu. Fauna tanah ini mempunyai kerangka luar yang
dihubungkan dengan kaki, sebagian besar mempunyai semacam sistem peredaran
darah dan jantung.
Aktivitas biota tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah. Aktivitas biota tanah dapat diukur dengan mengukur besar
respirasi di dalam tanah.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan
dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis
(anabolisme), gerak, pertumbuhan
Cacing Tanah
Cacing tanah dalam berbagai hal mempunyai arti
penting, misalnya bagi lahan pertanian. Lahan yang banyak mengandung cacing tanah akan menjadi subur, sebab kotoran
cacing tanah yang
bercampur dengan tanah
telah siap untuk diserap akar tumbuh-tumbuhan. Cacing tanah juga dapat menigkatkan daya serap
air permukaan. Lubang-lubang yang dibuat oleh cacing tanah meningkatkan konsentrasi udara
dalam tanah.
Disamping itu pada saat musim hujan lubang tersebut akan melipatgandakan
kemampuan tanah menyerap
air. Secara singkat dapat dikatakan cacing tanah berperan memperbaiki dan
mempertahankan struktur tanah
agar tetap gembur.
Peranan Cacing Pada
Perubahan Sifat Fisik Tanah
Aktivitas cacing tanah yang mempengaruhi struktur tanah meliputi : (1) pencernaan tanah, perombakan bahan organik,
pengadukannya dengan tanah,
dan produksi kotorannya yang diletakkan dipermukaan atau di dalam tanah, (2) penggalian tanah dan transportasi tanah bawah ke atas atau sebaliknya, (3)
selama proses (1) dan (2) juga terjadi pembentukan agregat tanah tahan air, perbaikan status aerase
tanah dan daya
tahan memegang air (Hanafiah, dkk, 2007).
Cacing penghancur
serasah (epigeic) merupakan kelompok cacing yang hidup di lapisan serasah yang
letaknya di atas permukaan tanah, tubuhnya berwarna gelap, tugasnya
menghancurkan seresah sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Cacing penggali tanah (anecic dan endogeic) merupakan
cacing jenis penggali tanah
yang hidup aktif dalam tanah,
walaupun makanannya berupa bahan organik di permukaan tanah dan ada pula dari akar-akar yang
mati di dalam tanah.
Kelompok cacing ini berperanan penting dalam mencampur serasah yang ada di atas
tanah dengan tanah lapisan bawah, dan meninggalkan
liang dalam tanah
Kelompok cacing ini
membuang kotorannya dalam tanah,
atau di atas permukaan tanah.
Kotoran cacing ini lebih kaya akan karbon (C) dan hara lainnya dari pada tanah sekitarnya .
Cacing mampu menggali lubang di
sekitar permukaan tanah sampai kedalaman dua meter dan
aktivitasnya meningkatkan kadar oksigen tanah
sampai 30 persen, memperbesar pori-pori tanah,
memudahkan pergerakan akar tanaman, serta meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap dan menyimpan air.
Zat-zat organik dan fraksi liat yang dihasilkan cacing bisa memperbaiki daya
ikat antar partikel tanah
sehingga menekan terjadinya proses pengikisan/erosi hingga 40 persen.
Gambar pentingnya organisme dalam
tanah.
Comments
Post a Comment