Kehidupan Sel

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
      Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kehidupan sel?
2.      Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan sel ?
C.     Tujuan
Untuk mengetahui kehidupan sel dan reaksi didalam sel.


BAB 2
PEMBAHASAN

A.    Metabolisme Sel
Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri oleh produk akhir. Berbeda dengan reaksi kimia pada umumnya, reaksi kimia yang terjadi di dalam sel tidak bersifat bolak-balik, melainkan berjalan ke satu arah. Setiap produk suatu reaksi menjadi reaktan bagi reaksi berikutnya., sampai produk akhir dari suatu jalur metabolisme terbentuk.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitnX0Vde6dkHlK64htPZVjzXj69uP18AZDJxe8vzbSeCoJy7moHRnKX_jL97tqhNNWYuiLV-WvO5r5XTbRSDmSpvLXGfOw-gBCAXiAtdSHWqft_B-HqnLwlvzASfN9KeT0BLjc2X_niRA/s1600/1.JPG

Metabolisme meliputi proses anabolisme dan proses katabolisme. Katabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang bertujuan menguraikan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Anabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang bertujuan untuk penyusunan senyawa sedehana menjadi senyawa kompleks.

1.      Katabolisme
Sebelum diserap oleh usus halus, bahan-bahan makanan harus dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Sebagai contoh, bahan makanan yang mengandung karbohidrat harus dipecah menjadi molekul-molekul glukosa, bahan-bahan makanan yang mengandung protein harus dipecah menjadi molekul asam amino, dsb.
a.       Respirasi
Respirasi merupakan proses oksidasi biologis yang menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron terakhirnya. Dalam proses ini elektron direduksi menjadi HO. Elektron dan oksigen yang bebas mula-mula ditangkap oleh NAD menjadi NADH, tetapi selanjutnya atom hidrogen dan elektron diberikan kepada oksigen melalui sistem transpor elektron sehingga dihasilkan kembali NAD dan HO. Ada dua jenis respirasi, yaitu respirasi aero dan respirai anaerob.
1)      Respirasi aerob
Respirasi aerob adalah proses penguraian senyawa organik untuk memperoleh energi dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor terakhirnya. Secara singkat reaksi yang terjadi [ada respirasi aerob adalah sebagai berikut:
CH₁₂O + 6O                        6CO + 6HO + 36 ATP
Tahap-tahap respirasi aerob yang dilalui oleh molekul glukosa di dalam sel.
a)      Glikolisis
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKJQbYNZLLIxQG8j8ldxRc8a3jak4iLZg5Kl7pnjAQlLJomGhHc1dl9SCfTErHxfqJvopPPWd4_joD_Fp9oBLrmq1mHdlGX2OxJkr9ly_051RcT7OU16ByTxno4nQi5P2ZXRWhi6P7GdM/s1600/2.JPG

Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma. Glikolisis merupakan proses penguraian glukosa (terdiri dari 6 atom karbon) menjadi asam piruvat (terdiri dari 3 atom karbon). Berikut adalah tahapan glikolisis yang terjadi di dalam sel.


Jadi, dalam glikolisis satu molekul glukosa akan dihasilkan  2 asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.

b)      Pembentukan asetil Co-A atau dekarboksilasi oksidatif
Pada organisme eukariotik, dekarboksilasi oksidatif berlangsung dalam matriks mitokondria. Adapun pada organisme prokariotik, tahap tersebut berlangsung dalam sitosol. Pada tahap ini asam piruvat diubah menjadi asetil Co-A. Hal ini terjadi setelah asam piruvat bergabung dengan Co-enzim A. Proses tersebut menghasilkan NADH dan CO. Berikut reaksi dekarboksilasi oksidatif,

                  2NAD    2NADH
2CHO³ + 2CoA                           2CHO-CoA + 2CO

c)      Siklus krebs atau siklus asan sitrat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNw4UdMJj0_K8p3TGrflIaGlRrFJORFRb9sjeZs_H-JiFkwfL-FEAu0M0DrQAhbTQ_xf0Gf0cAlb5Yrm125QTPyKwAcIB1pBDOp_Q5z9pjLeXicUGhB11N5FRr0mRLSQZjyURV4-XqnHU/s200/3.JPG

Tahap awal siklus krebs adalah 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis meninggalkan sitoplasma dan masuk mitokondria. Siklus krebs terjadi di dalam mitokondria dan dikatalis oleh enzim dehidrogenase.




Selama reaksi tersebut dilepaskan 2 molekul karbon dioksida, 3 NADH, 1 FADH, dan 1 ATP.reaksi ini terjadi dua kali karena pada glikolisis, glukosa dipecah menjadi dua asam piruvat. Jadi, siklus krebs merupakan reaksi tahap ketiga respirasi aerob yang menghasilkan 6 NADH, 2 FADH, dan 2 ATP.
d)      Transpor elektron
Transpor elektron terjadi di bagian dalam mitokondria. Tahap ini berfungsi mengoksidasi NADH atau NADPH dan FADH dari tahap-tahap sebelumnya.elektron dan H dari senyawa-senyawa tersebut dialirkan melalui senyawa-senyawa penerima elektron seperti NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom.setiap terjadi perpindahan elektron, energi yang terlepas digunakan untuk membentuk ATP. Oksigen berfungsi sebagai penerima elektron terakhir pada proses tersebut. Selanjutnya oksigen bergabung dengan H.
Pembentukan ATP dalam sistem transpor elektron terjadi melalui reaksi fosforilasi oksidatif. Oksidasi 1 NADH menghasilkan 3ATP, sedangkan oksidasi FADH menghasilkan 2 ATP.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWNjJUeYfmlGF_M1RwEB_Ow6libCj8mruuotUVNRQ0UqtZYebW5Gur2NwjiqN6WKx6XiIOLcIPEXG7ea6azFGgHRr8gksxvpSoOWeNiOeQkqHuqEwjK1uma_uoseWmj-RDjimfmykWZZ0/s1600/4.JPG


Pada organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH terajadi dalam mitokondria. Namun NADH hasil glikolisis dibentuk dala sitosol. Akibatnya, NADH tersebut dimasukkan ke dalam mitokondria dan memerlukan 2 ATP. Dengan demikian jumlah total ATP yang dihasilkan.
Sementara itu, organisme prokariotik tidak memiliki mitokondria. Dengan demikian pengurangan ATP untuk pemindahan NADH kedalam mitokondria tidak terjadi. Jadi total jumlah ATP yang dihasilkan sebanyak
B.     Pertumbuhan dan perkembangan sel
Pertumbuhan dan perkembangan umumnya terjadi pada organisme multiseluler yang hidup.
1.      Siklus sel
Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik)
Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
·         Fase pada siklus sel
·         Fase S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
·         Fase M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas)
·         Fase G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
·         Fase G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
·         Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
·         Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
Fase tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 >kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.
2.      Regenerasi dan diferensiasi sel
Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak.
Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.
Empat proses esensial pengkonstruksian embrio
Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.
Pengekspresian gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai berikut:
·         Proliferasi sel
menghasilkan banyak sel dari satu sel
·         Spesialisasi sel
menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang berbeda
·         Interaksi sel
mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya
·         Pergerakan sel
menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ
Pada embrio yang berkembang, keempat proses ini berlangsung bersamaan. Tidak ada badan pengatur khusus untuk proses ini. Setiap sel dari jutaan sel embrio harus membuat keputusannya masing-masing, menurut jumlah kopi instruksi genetik dan kondisi khusus masing-masing sel.
Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap mempertahankan karakteristik karena masih mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek moyangnya saat awal perkembangan embrio
BAB 3
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel. Karenanya sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kehidupan hidupnya terpenuhi. Pertumbuhan dan perkembangan sel umumnya terjadi pada organisme multiseluler yang hidup. Pertumbuhan dan perkembangannya tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan atau mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan differensiasinya.
2.      Saran
Seluruh makhluk hidup mempunyai sel sebagai penyusun kehidupannya. Masih banyak yang perlu dipelajari dan dicari tau mengenai sel kerena hal yang satu ini sangat pentng untuk dicari tahu lagi secara lebih mendalam karena dengan mempelajari sel kita bisa tau bagai mana kehidupan kita terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA
http://bakhrul-25-rizky.blogspot.co.id/2012/07/metabolismesel-metabolisme-merupakan.html

Comments

Popular posts from this blog

Penyerapan Air Oleh Tanaman

Mekanisme Transpirasi dan Adaptasi Tanaman Terhadap Kekurangan Air

Faktor Pengendali Iklim Beserta Penjelasannya